masukkan script iklan disini
Jitu News Info - Salah satu jenis buah lokal yang berpotensi menjadi komoditas unggulan Indonesia adalah Pisang. Pasalnya, Indonesia sedikitnya memiliki 300 jenis Pisang, salah satunya Pisang Mulu Bebe.
Secara fisik buah Pisang Mulu Bebe juga memiliki ciri khas tersendiri, diantaranya bentuk buah yang khas, dimana bagian buah besar dibagian pangkal dan semakin ke ujung mengecil/mengerucut.
Berdasarkan hasil pengamatan, penamaan Pisang Mulu Bebe dikaitkan dengan bentuk kelopak jantung Pisang yang terbuka pada waktu reproduksi yang menyerupai mulut Bebek, sehingga Pisang ini dinamakan Pisang Mulu Bebe. Sedangkan berdasar opini masyarakat, penamaan Pisang Mulu Bebe dikaitkan dengan bentuk buah pada bagian ujungnya yang menyerupai mulut Bebek.
Warna batang/caulis Pisang Mulu Bebe berwarna hijau muda keputihan dengan bintik merah marun dan hitam, rongga tangkai daun/petioles berbentuk setengah lingkaran, ujung tangkai tegak, bersayap halus. Selain itu putik/pistillumnya bergelombang di ujung dan berwarna krem, sedangkan benang sari/stamen berwarna kuning muda. Kelopak jantung Pisang Mulu Bebe berbentuk bulat melebar, mengerucut dari dasar ke ujung, dominan berwarna hijau muda dengan ungu kecoklatan.
Ujung kelopak jantungnya lancip, warna dalam kelopak jantung hijau muda dengan ungu kecoklatan. Tempat melekat pada batang/caulis jelas, warna kulit buah (fructus) matang berwarna hijau muda ke kuning-kuningan dan warna buah (fructus) matangnya kuning kemerahan (oranye). Tangkai buah Pisang Mulu Bebe cenderung pendek, tangkai tandannya panjang, berbulu halus dan rapat (villosus)
Pisang Mulu Bebe memiliki kandungan vitamin C-nya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Pisang yang lainnya. Hal tersebut juga dipertegas dari rasa buahnya yang sedikit masam pada waktu matang. Kulit buah Pisang Mulu Bebe termasuk ciri khas tersendiri, dimana pada waktu kulit buah yang sudah tua dikupas, kulit buah tersebut mudah mengelupas sampai ke ujung buahnya.
Pisang Mulu Bebe dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl. Dalam pertumbuhannya, Pisang Mulu Bebe memerlukan unsur hara yang cukup banyak. Oleh karena itu lokasi budidaya harus di tanah yang berhumus dan banyak mengandung humus.
Air juga harus melimpah tapi tidak menggenang selama beberapa hari sehingga membutuhkan pengairan yang intensif. Kekurangan air pada saat pertumbuhan akan menyebabkan adanya stagnasi pertumbuhan. Sementara pada masa produksi, kekurangan air mengakibatkan penurunan produksi buah.
Potensi Pisang Mulu Bebe per hektar dapat ditentukan dari beberapa indikator. Jika jarak tanam 3 x 3 meter, maka populasi 1.120 tanaman per ha. Produktivitas rata-rata 3,40 sisir setiap tandan, maka potensi hasil 4,35 ton per ha. Itu bila jumlah buah 11,73 Pisang per sisir dan bobot buah rerata 97,29 gram per buah.
Asal Nama Pisang Mulu Bebe
Pisang ini merupakan salah satu jenis Pisang olahan dan dapat pula dijadikan sebagai buah meja yang banyak dikenal di Maluku Utara. Sebaran Pisang Mulu Bebe terbanyak terdapat di Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan informasi sampai saat ini, belum ada data yang menunjukkan bahwa tanaman anggota Musaceae terdapat di daerah lain di Indonesia.Secara fisik buah Pisang Mulu Bebe juga memiliki ciri khas tersendiri, diantaranya bentuk buah yang khas, dimana bagian buah besar dibagian pangkal dan semakin ke ujung mengecil/mengerucut.
Berdasarkan hasil pengamatan, penamaan Pisang Mulu Bebe dikaitkan dengan bentuk kelopak jantung Pisang yang terbuka pada waktu reproduksi yang menyerupai mulut Bebek, sehingga Pisang ini dinamakan Pisang Mulu Bebe. Sedangkan berdasar opini masyarakat, penamaan Pisang Mulu Bebe dikaitkan dengan bentuk buah pada bagian ujungnya yang menyerupai mulut Bebek.
Karakteristik Pisang Mulu Bebe
Pisang Mulu Bebe memiliki tinggi batang rerata 166,40 cm dengan diameter batang 10,01 cm. Rerata panjang daun adalah 120,13 cm dengan lebar 44,87 cm. Panjang buah rerata adalah 13,8 cm, dengan diameter 3,4 cm. Berdasarkan data ukuran fisik tersebut ternyata ada kecenderungan tanaman Pisang Mulu Bebe yang memiliki postur yang besar (tinggi dan diameter batang) berbanding lurus dengan buah yang dihasilkan. Jadi makin tinggi dan besar batang Pisang Mulu Bebe, semakin berat bobot buah Pisang yang dihasilkan.Warna batang/caulis Pisang Mulu Bebe berwarna hijau muda keputihan dengan bintik merah marun dan hitam, rongga tangkai daun/petioles berbentuk setengah lingkaran, ujung tangkai tegak, bersayap halus. Selain itu putik/pistillumnya bergelombang di ujung dan berwarna krem, sedangkan benang sari/stamen berwarna kuning muda. Kelopak jantung Pisang Mulu Bebe berbentuk bulat melebar, mengerucut dari dasar ke ujung, dominan berwarna hijau muda dengan ungu kecoklatan.
Ujung kelopak jantungnya lancip, warna dalam kelopak jantung hijau muda dengan ungu kecoklatan. Tempat melekat pada batang/caulis jelas, warna kulit buah (fructus) matang berwarna hijau muda ke kuning-kuningan dan warna buah (fructus) matangnya kuning kemerahan (oranye). Tangkai buah Pisang Mulu Bebe cenderung pendek, tangkai tandannya panjang, berbulu halus dan rapat (villosus)
Pisang Mulu Bebe memiliki kandungan vitamin C-nya lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Pisang yang lainnya. Hal tersebut juga dipertegas dari rasa buahnya yang sedikit masam pada waktu matang. Kulit buah Pisang Mulu Bebe termasuk ciri khas tersendiri, dimana pada waktu kulit buah yang sudah tua dikupas, kulit buah tersebut mudah mengelupas sampai ke ujung buahnya.
Budidaya Pisang Mulu Bebe
Meski merupakan Pisang asli Maluku, Pisang Mulu Bebe dapat tumbuh diluar habitatnya. Yang terpenting kondisi iklim lokasi budidaya mirip dengan daerah asalnya. Pisang Mulu Bebe dibudidayakan di zona agroekologi lahan kering dataran rendah iklim basah, curah hujan 1.500-2.000 mm per tahun, dan pH tanah 5,5-6,5.Pisang Mulu Bebe dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl. Dalam pertumbuhannya, Pisang Mulu Bebe memerlukan unsur hara yang cukup banyak. Oleh karena itu lokasi budidaya harus di tanah yang berhumus dan banyak mengandung humus.
Air juga harus melimpah tapi tidak menggenang selama beberapa hari sehingga membutuhkan pengairan yang intensif. Kekurangan air pada saat pertumbuhan akan menyebabkan adanya stagnasi pertumbuhan. Sementara pada masa produksi, kekurangan air mengakibatkan penurunan produksi buah.
Potensi Pisang Mulu Bebe per hektar dapat ditentukan dari beberapa indikator. Jika jarak tanam 3 x 3 meter, maka populasi 1.120 tanaman per ha. Produktivitas rata-rata 3,40 sisir setiap tandan, maka potensi hasil 4,35 ton per ha. Itu bila jumlah buah 11,73 Pisang per sisir dan bobot buah rerata 97,29 gram per buah.
